
Sinergi Kementan dan Kemendes : Wujudkan Swasembada Pangan dari Desa untuk Indonesia Emas 2045
Subang - Selasa, (14/01/24) – Dalam rangka memperingati Hari Desa yang jatuh pada 15 Januari, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang menjadi saksi perhelatan besar bertema “Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan, Mempercepat Swasembada Pangan dan Kemandirian Warga Desa Mewujudkan Kesejahteraan untuk Indonesia Emas 2045.”
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto, serta beberapa Menteri dan Staf Khusus Presiden. Kepala BSIP Jawa Barat, Dr. Rustan Massinai, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Menteri Desa Yandri Susanto menegaskan bahwa Kementerian Pertanian merupakan sekutu strategis dalam upaya membangun desa yang mandiri dan berdaya saing. Salah satu fokus utama yang diusung adalah menciptakan desa-desa ekspor yang mampu menembus pasar internasional.
“Salah satu dari 12 aksi Kemendes adalah swasembada pangan. Untuk itu, dana desa akan dialokasikan guna mendukung program ini,” ujar Yandri. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Kemendes dan Kementan dalam menciptakan desa tematik berbasis komoditas unggulan, seperti Desa Padi, Desa Jagung, dan Desa Buah-Buahan. Langkah ini juga bertujuan untuk menyukseskan program makan siang bergizi bagi masyarakat desa.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pidatonya menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah kunci utama keberlangsungan suatu bangsa.
“Tidak ada pangan, tidak ada kehidupan. Jika tidak ada pangan, negara bisa bubar,” tegas Amran. Oleh karena itu, ia mendorong percepatan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga menyerahkan buku literasi budaya tanaman pangan sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pertanian berkelanjutan.
“Boleh kita lahir di desa, tapi rezeki kita harus mengglobal,” ujarnya, mengajak masyarakat desa untuk berpikir maju dan memanfaatkan potensi desa agar dapat bersaing di pasar internasional.
Perayaan Hari Desa ini juga selaras dengan Asta Cita ke-6 Presiden Indonesia, yakni Membangun dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong kemandirian desa melalui berbagai program yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal.
Dengan kolaborasi lintas kementerian dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.